2th Anniversary KPM


Lagi-lagi cerita tentang gunung? Ya memang begitu, aku sedang tertarik dengan aktivitas yang satu ini. 

Kali ini bukan cerita perjalanan menggapai puncak mdpl, tapi cerita tentang bagaimana aku kenal dengan orang-orang di dunia pendakian.

Kalian ingat kawanku Aldi? Yap, leader kita pada pendakian Gunung Kelud. Dia merupakan salah satu admin di Komunitas Pendaki Malang, atau biasa disingkat KPM. Dia yang menyeretku ikut dalam acara ini.

Anniversary KPM yang kedua ini harusnya pada tanggal 24 Oktober kemarin, tapi karena beberapa kendala yang tidak bisa dihindari peringatannya pun mundur sebulan. Tanggal 20-21 November kemarin baru sempat diadakan acara peringatannya. 

Aku tahu bagaimana kerja keras panitia dalam mempersiapkan acara ini. Mulai dari persiapan ini itu, mengundang sana sini, cari media partner sana sini, bahkan sampai harus pindah lokasi H-seminggu acaranya. Good job panitia!

Aku berangkat cukup awal dibandingkan peserta yang lain, niatnya si ikut bantu-bantu di sana. Biar ada kontribusinya dikit lah hehe..

Bakda zuhur aku berangkat bareng Rima, Aldi, dan Wawan ke Bumi Perkemahan Ledok Ombo di Poncokusumo. Tempat ini berada di kaki Gunung Semeru. Bahkan kita bisa melihat megahnya puncak Mahameru dari jalan raya. Semoga berkesempatan berkunjung ke sana. Aamiin...

Fokus ke puncak Mahameru

Di tengah jalan, mulai daerah Pakis hujan turun mengiringi sampai ke basecamp KPM. Basecamp ini rumah Mas Khoirun, lebih dikenal dengan Mas Admin atau Mas Mimin.

Di sini aku bertemu dengan Mbak Yuli, salah satu anggota KPM yang berasal dari Merauke. Melihat Mbak Yuli mempersiapkan tumpeng, aku ikut nimbrung saja. Aku juga berkenalan dengan ibu Mas Admin. Beliau sangat baik hati dan menyiapkan makanan untuk kami berempat yang baru datang.

Basecamp ini berupa gazebo dua lantai di belakang rumah Mas Admin, ada akuarium, kasur, dan tak lupa tempat salat. 

Kami lanjut ke Ledok Ombo membawa bibit untuk penghijauan. Sudah ada panggung dan beberapa peserta yang sedang mendirikan tenda. Kami istirahat minum jahe anget di warung.

Satu persatu peserta pun datang. Ada Mas dan Mbak MC, Mbak Yuli, dan Mas Admin juga sudah datang. Aldi dan aku mendirikan dua tenda di dekat panggung. Dibantu juga oleh Om Dipo, terima kasih orang baik. 

Bakda isya, kawan kami yang lainnya datang. Ada Mas Candra, Kaka, Yoga, Haidar, Bintang, dan Nizar.

Setelah mendirikan tenda, acara pun dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. Dilanjut dengan pementasan tari topeng oleh dua penari yang gemulai. Kami duduk di depan tenda masing-masing.

Acara selanjutnya adalah penyampaian materi dari Om Doni yang merupakan anggota PENAT (Pendaki Nafas Tua). Beliau menyampaikan 6 ilmu yang harus dimiliki pendaki, yaitu:

1. Navigasi
2. SAR (Search and Rescue)
3. Survival
4. P2GD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
5. Manajemen perjalanan
6. Tali temali

Beliau juga memberikan tips packing, menjaga stamina, cara istirahat yang benar, dan memberi tahu jenis tanaman atau hewan yang bisa dimakan di gunung. Tak terlewat juga cara mengatasi mitos yang beredar di gunung.

Memasuki puncak acara adalah pemotongan tumpeng. Tumpeng dipotong oleh Mas Admin selaku Ketua KPM.


Iya, nggak sempet foto nasi tumpeng cantik yang masih utuh wkwk..

Kami juga dapat sepiring camilan sehat berisi kacang, pisang, singkong, ubi jalar, dan talas. Semuanya serba direbus. Didampingi dengan kopi nescafe. 

Api unggun yang dinyalakan menambah kehangatan di antara kami. 

Dari berbagai komunitas berkumpul di tengah mengelilingi api unggun. Ada yang dari EMP (Ekspedisi Merah Putih), Super Mlaku, P.S.K (Pendaki Sak Kobere), Doraemountain, Sedulur Kawi, Kucing Alas, dan masih banyak lagi komunitas yang tidak bisa kusebutkan satu persatu.

Aku duduk dengan beberapa orang di sini, ada Rima, Sinta, Alfi, Itun, Tamon, Anwar, dan masih banyak lainnya. 

Topik perbincangan ngalor ngidul, hingga ada yang masuk membawa gitar untuk nyanyi bareng. Yah walaupun nggak bisa nyanyi dengan suara merdu, setidaknya menghibur diri sendiri. Ya kan? Haha

Api meninggalkan bara, kami pun ke tenda masing-masing. Kami kembali membuat lingkaran perbincangan di depan tenda. Tentu saja dengan topik yang tak tahu arahnya ke mana, setidaknya mengakrabkan kami yang baru saja berjumpa hari ini.

Mata ini tak mau terpejam hingga pukul 02.30 WIB. Aku dan Rima tidur di dalam tenda, yang lain masih berbincang di luar. 

Pagi membangunkanku pukul 04.30 WIB. Kami duduk di depan tenda menyalakan kompor dan memanaskan air. Membuat secangkir energen dan mi goreng.

Acara selanjutnya senam pagi dan akan dilanjutkan penghijauan setelah sarapan.

Sambil menunggu penghijauan, aku, Rima, dan Mbak Yuli berkeliling Ledok Ombo.

Mbak Yuli, Rima, Anila

Selama kegiatan dari kemarin, aku juga berkenalan dengan beberapa orang baru. 

Mbak Fania, Anila, Sinta, April, Aisyah, Alfi, Awang, Alvin

Penghijauan dimulai. Kami berkumpul membawa bibit mendengarkan pengarahan dari Om Doni.

Anila, Fahri

Kemarin aku bertemu dengan dua anak yang kembar tapi tidak identik. Namanya Fahri dan Rafa. Rafa tidak mau foto bareng karena lebih pemalu dibandingkan adiknya. Tak banyak anak seusia mereka di dunia pendakian. So, semangat Fahri dan Rafa!

Kami diarahakan untuk menanam pohon di titik-titik tertentu, jaraknya 5 meter antarpohon. 

Penghijauan dilakukan di dua tempat, yaitu di area Ledok Ombo dan area JSS. Setelah penghijauan, tidak ada kegiatan lagi dari panitia selain foto bersama.

Kami berkeliling sekitar Ledok Ombo dan foto bersama.

Yoga, Kaka, Mas Candra, Rima, Anila, Wawan, Nizar, Bintang, Haidar

Setelah packing kami bersiap untuk pulang. Tentu saja tanpa meninggalkan sampah. 

Aku menemukan beberapa hal yang membuatku melebarkan mata kagum. 

1. Saat para pendaki baru datang atau pun akan pulang, mereka berkeliling ke setiap tenda untuk menyapa atau pun berpamitan.

2. Bantuan diberikan tanpa harus meminta tolong. Seperti saat Om Dipo membantuku mendirikan tenda. Juga saat kawan-kawanku ini menyempatkan waktu sebentar untuk membantu panitia membongkar panggung acara, padahal kami sudah siap pulang.

3. Pergaulan tidak memandang latar belakang. Semuanya berbaur dengan nyaman seperti kerabat yang sudah kenal lama.

See you next time gais!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Prau: Gunung Sejuta Umat

Praktik Kerja Industri di PT Indonesia Power PLTGU Grati